Menyusuri Program 3 Juta Rumah: Visi Prabowo Subianto untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie telah berbagi insight menarik mengenai perjalanannya dalam mendukung lawatan Presiden Prabowo Subianto ke berbagai daerah. Salah satu program unggulan yang dibahas adalah program pembangunan 3 juta rumah. Dalam acara Forum Anggota Luar Biasa (ALB) Pra-Rapimnas Kadin 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Anindya mengungkapkan potensi besar yang dimiliki sektor perumahan di Indonesia.
Potensi Besar Sektor Perumahan RI
Anindya melihat harapan besar Prabowo dalam membangun 3 juta hunian per tahun sebagai langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa program ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. "Kita setiap hari memikirkan 3 juta rumah itu bukan uang kecil. Setiap sejuta itu kira-kira Rp 300 triliun, berarti Rp 900 triliun (3 juta rumah). Kan lumayan besar tuh," ujar Anindya.
Dukungan Pendanaan dari Investor Swasta
Dengan anggaran yang besar tersebut, pemerintah membutuhkan dukungan pendanaan dari investor swasta. Anindya mengungkapkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung program tersebut. "Dari kunjungan ke Abu Dhabi mereka bilang kita siap untuk ikutan sejuta. Arab Saudi juga sejuta," tambahnya.
Peran China dalam Eksekusi Program
Meskipun investasi berasal dari Arab Saudi dan UEA, Anindya menegaskan bahwa China menjadi eksekutor utama dalam pembangunan 2 juta rumah tersebut. "Lucunya 2 juta itu semua bicara yang ngerjain China. Tapi nggak ada masalah, ada yang punya duit, ada yang ngerjain. Waktu kita ke China, China bilang jangankan 2 juta, 4 juta pun bisa," paparnya.
Potensi Industri Perumahan China
China sendiri melihat potensi besar dalam pengembangan industri perumahan di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam program 3 juta rumah yang diusung Prabowo, terdapat pembangunan 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta hunian vertikal di perkotaan.
Peluang untuk Pengusaha Daerah
Anindya juga menekankan pentingnya melibatkan pengusaha daerah dan pemula dalam proyek perumahan. Pengusaha besar dilarang untuk masuk ke proyek perumahan di pedesaan, sehingga kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku usaha lokal. Dalam setiap proyek perumahan, terdapat ratusan tender yang terkait yang dapat menjadi peluang bagi pengusaha lokal untuk berkembang.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan program pembangunan 3 juta rumah ini dapat memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat Indonesia. Semua pihak, baik pemerintah, investor swasta, maupun pengusaha daerah, perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan perumahan yang berkualitas. Program ini bukan hanya sekedar pembangunan fisik, tetapi juga investasi dalam masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
(shc/fdl)
Dengan berbagai informasi yang telah disampaikan oleh Anindya Bakrie, program pembangunan 3 juta rumah menjadi sebuah langkah penting dalam memperbaiki kondisi perumahan di Indonesia. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat sukses dilaksanakan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia.